What a very late post!
posting yang nyangkut di draft setahun lebih dan gak dipublish-publish! terlupakan... maafkan, judulnya dibuang sayang :(
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
posting yang nyangkut di draft setahun lebih dan gak dipublish-publish! terlupakan... maafkan, judulnya dibuang sayang :(
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bismillah.
Hari
ini saya akan berbagi tentang perjalanan kami yang mengasyikkan hari kemarin, 1
Februari 2017. Kami? Siapa sih si “kami” ini? Kami yang dimaksud di sini adalah
rombongan kelas 3 SDIT Ibnu Khaldun. Kami berangkat naik bis, ada dua bis yang
berangkat kemarin. Kami menyewa bis 59 seat, pas lah ya, buat 60 anak.
Di
sekolah kami memang setiap semester ada agenda outing. Outingnya kemana,
mangga, itu mah terserah guru. Guru tinggal survey lokasi, dan buat proposal
untuk anggarannya. Tujuan outing kami di semester ini adalah mengunjungi Dinas
Pemadam Kebakaran dan penanggulangan bencana alam, di daerah Jl Sukabumi dan
Galeri IPTEK Sabuga ITB. Kayak gimana serunya perjalanan kami? Yuk cekidot
cekidot!
Persiapan keberangkatan
Pukul
tujuh, seperti biasa anak-anak shalat dhuha dan mura’jaah di kelas. Namun,
tidak ada cerita pagi di hari itu, karena kami ingin berangkat secepatnya,
maksimal 07.30. Anak-anak langsung dibariskan di depan kelas dan disiapkan
untuk menaiki bis yang terparkir di Rumah Bungan Rizal, tidak jauh dari sekolah
kami.
Saya
berangkat duluan ke tempat parkir bis karena harus menuntaskan transaksi
keuangan sambil menunggu rombongan anak-anak datang. Lalu anak-anak yang sudah
semangat ekstra tinggi, masuk ke dalam bis satu persatu dengan tertib.
Sebelumnya kami sudah ploting tempat duduk agar tidak terjadi chaos rebutan
tempat :D
Perjalanan ke dinas damkar
Dari
Lembang, kami berangkat pukul 07.30 dan sampai di Jl Sukabumi (dekat Jl
Jakarta, Antapani) sekitar pukul 08.30, cepat yah.. alhamdulillah kami tidak
terjebak macet. Anak-anak menikmati perjalanan dengan bernyanyi dan bercanda.
Tidak ada yang mabuk perjalanan, alhamdulillah.
Setelah
sampai, kami langsung digiring ke lantai tiga. Di sana sudah siap Bapak Wawan,
yang akan memberikan penjelasan seputar tugas-tugas pemadam kebakaran, cara
menanggulangi kebakaran, dan lain-lain. Pembawaan beliau asyik banget.
Anak-anak terkondisikan, ketawa-ketawa, dan bisa menyerap informasi dengan
baik.
“Anak-anak, sayang gak
sama bu guru?”
“Sayaaaaang.”
“Bu guru, sayang gak sama
anak-anak?”
“Sayang.”
“Coba kalau bu guru sayang
sama anak-anak, berapa nomor telpon pemadam kebakaran?”
Hening.
“tuh, berarti bu guru
bilang sayang teh, bohong. Kayaknya kalau ada kebakaran, bu guru yang bakal
lari duluan.”
Itu salah satu percakapan
yang mengundang tawa kami.
Tim
damkar yang keren abis ini, mendemonstrasikan bagaimana cara memadamkan api
yang sedang berkobar dari tabung gas LPG. Pakai tangan. Keren banget! Dan yang
lebih keren lagi, ternyata, kami (guru dan murid) ditantang langsung untuk
memadamkan api seperti yang Beliau ajarkan.
on frame: Bu Raidah (yang sudah resign) T-T
Alhamdulilah
ilmu yang didapat banyak sekali. Intinya sih, kalau api terkendali, semuanya
pasti aman. Jangan teriak-teriak doang, karena api paling anti diteriakin.
Hehehe...
Setelah
selesai pemaparan di lantai tiga, kami dibimbing ke lapangan. Di sana
disimulasikan langsung mematikan api menggunakan APAR. Bu guru juga mencoba,
yah walaupun sambil rada-rada gemeteran dan APARnya rada tidak terkendali
(colek Bu Fanny), ahahah tapi asyik banget.
Belum
selesai rasa senang kami, puncaknya kami diajak naik mobil damkar ke jalan.
Raungan sirine yang membelah jalan, membuat kami serasa jadi orang penting.
Sambil dadah-dadah kece, kami merasakan sejuknya angin kota Bandung di atas
mobil pemadam kebakaran. (bagian gurunya yang teriak-teriak panik takut anaknya
jatuh dari atas mah gak usah dijelaskan lah ya di sini)
Setelah
itu, waktunya basah-basahan! Ini bagian yang paling ditunggu. Murid-murid
berbekal jas hujan dan langsung disemprot pakai air untuk memadamkan api. Asyik
banget. Bu guru juga pengin ikutan kalau gak inget sama umur mah xD
Yang
agak ribet adalah ketika mau ganti baju. Singsingkan lengan baju, bu guru!
Kunjungan
ke damkar selesai sampai di sini, lanjutan ke Galleri Sains Sabuga ITB, lanjut
di next post ya!
0 komentar:
Posting Komentar