Well, well, well... rasanya ingin sekali menargetkan bisa
menulis. Jauh di dalam hati, saya mengakui saya senang sekali menulis. Tapi malasnya
itu ya ampun... lama banget nget nget, baru bisa membuka laptop dengan niat “menulis”.
Tentu saja bukan menulis RPP, soal formatif, atau laporan nilai. Menulis yang
tidak ada tendensi apapun. Juga bukan menulis karena sedang galau atau sedih. Saya
ingin sekali bisa berkomitmen untuk menulis. Tapi, ya sudahlah. Haha. Mudah-mudahan
ke depannya saya bisa lebih rajin. aamiin. (dulu sempet niat banget nulisin
laporan perjalan liburan
Lembang-Bandung-Merak-Lampung-Banten-Jakarta-Bogor-Bandung-Lembang, tapi ya
begitulah, terlalu dinanti-nanti sampai akhirnya semangat bercerita itu padam
sendiri).
Kabar tulisanku kali ini mungkin akan mencakup beberapa
kejadian, dari jeda tulisan-tulisan terakhir sampai sekarang. Mulai dari
menikah, mengontrak yang kamarnya Cuma satu, pindah ke kontrakan yang kamarnya
ada dua, sampai sekarang pindah lagi ke rumah sendiri. ahemm. Rumah mungil yang
unik, bisa dibilang begitu. Yah, nanti kita lihat saja ceritanya.
Selain tentang rumah yang lumyan menguras tenaga, pikiran,
waktu dan materi, juga ada perkembangan lain yang membuat keluarga kami begitu
bahagia. Karena akhirnya, setelah menikah sekian lama—dan mulai BT kalau ada
yang nanya, “udah isi belum?”—akhirnya bisa menjadi calon ibu. Rasanya percaya
percaya tidak percaya. Bagaimana mungkin si saya yang masih menclak menclok
tidak jelas ini bisa jadi seorang ibu—bagaimana bisa membesarkan anak?
Well, mungkin itu sebuah misteri dan anugerah yang amat
besar. Perjalanan dari menikah sampai bisa hamil ini mungkin harus dijadikan
satu post tersendiri. Yang jelas, akan menjadi makhluk yang amat berdosalah
saya jika saya masih tidak mau bersyukur atas semua yang telah saya dapatkan.
Yah, mungkin begitu saja. Semoga dalam waktu dekat saya bisa
segera bercerita. Menuangkan cerita-cerita yang sepertinya akan begitu panjang.
Tentang liburan pertamaku yang begitu jauh meninggalkan pulau jawa, tentang
bagaimana Allah mempermudah kami mempunyai rumah, (rumah saja pokoknya, mau
segede kandang merpati atau segede kandang sapi, kami menyebutnya our sweet home), atau tentang proses
menjadi ibu yang sedang kutapaki perlahan-lahan kini.
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin. Terima kasih ya Rabb untuk
nikmat hidup yang telah kau cecapkan padaku....
Masih berseragam sekolah
Cikole, 21 Februari 2014
15:34