Maafkan ibu...
Bukan tangan ini sudah tak hendak menghapus sisa-sisa air matamu, atau tak ingin melantunkan lagu saat matamu mulai memberat. Sungguh juga bukan karena tak sayang.
.
Fitrah kami, sebagai seorang ibu, pastilah ingin selalu dekat dengan anaknya. Dekat sedekat-dekatnya. Menghidu setiap aroma bersamamu, atau sekedar berpura-pura menikmati bubur imajinasimu.
.
Tentulah kamupun tahu, bahwa setiap hela napas yang kita hembuskan setiap detik, tidak akan pernah kembali. Dan mungkin, ibu akan menyesali setiap hela napas yang kau buang, tanpa ada ibu di sampingmu.
.
Maafkan ibu, mungkin dengan cara ini, ibu memaksamu untuk lebih cepat matang dari anak seusiamu.
Semoga Allah ridha, dan selalu mendekapmu, dalam sebaik-baiknya penjagaan.
Bukan tangan ini sudah tak hendak menghapus sisa-sisa air matamu, atau tak ingin melantunkan lagu saat matamu mulai memberat. Sungguh juga bukan karena tak sayang.
.
Fitrah kami, sebagai seorang ibu, pastilah ingin selalu dekat dengan anaknya. Dekat sedekat-dekatnya. Menghidu setiap aroma bersamamu, atau sekedar berpura-pura menikmati bubur imajinasimu.
.
Tentulah kamupun tahu, bahwa setiap hela napas yang kita hembuskan setiap detik, tidak akan pernah kembali. Dan mungkin, ibu akan menyesali setiap hela napas yang kau buang, tanpa ada ibu di sampingmu.
.
Maafkan ibu, mungkin dengan cara ini, ibu memaksamu untuk lebih cepat matang dari anak seusiamu.
Semoga Allah ridha, dan selalu mendekapmu, dalam sebaik-baiknya penjagaan.
.
Berbahagialah dengan teman dan pengasuhmu, Nak. Insyaallah dimanapun kamu menghabiskan waktu, kamu tetap anak sholih yang menebarkan senyum untuk orang di sekitarmu :)
.
Mudah-mudahan betah di daycare barunya ya sayang :*
.
Mudah-mudahan betah di daycare barunya ya sayang :*