Rinduku Padamu Saban Pagi

Blog saya usang!
Karatan, berdebu, berbau. Gegara sudah lama tidak disambangi. Ini mungkin yang namanya hiatus :D
.
Bebersih aah.. Coret-coret dikit biar rumah saya ini gak kayak rumah hantu, hiihihiiihiii
.
Mainan itu berserakan. Sudah ia susun keping-keping puzzle itu dengan sempurna. Mobil-mobilan yang menarik hatinya di hari pertama, kini sudah usang baginya. Tak lagi menarik. Hanya satu yang ia inginkan, bertemu ummi, abi, dan adiknya. Lantas bercanda bersama, tertawa, atau sekedar tiduran di paha umminya sambil bercerita.
.
Pengasuh itu baik hati. Ia menyeka ingus di hidungnya denga hati-hati. Tapi ia marah, seperti saat ummi atau abinya yang memebersihkan hidungnya.
.
"Ummi mana?" Anak kecil itu bertanya. Mencoba berdamai dengan rindu di dada.
"Ummi lagi ngajar, sayang." Si pengasuh menjawab.
"Abi?"
"Sama, abi juga kerja. Dah, main dulu sana."
.
Anak itu menurut. Rasa rindu itu ditekannya. Lantas berlarian di dalam rumah itu, bersama kawan-kawannya. Kawan yang bernasib sama, dari pagi hingga petang harus membunuh waktu (dan rindu) di sana. Tapi, bukan anak kecil namanya. Jika ia tidak menikmati waktu mereka.
.
Kaki kecilnya bergerak riang, mulutnya berceloteh. Kepalanya miring ke kiri dan ke kanan seiring dengan pengasuhnya yang mulai menyanyikan lagu anak. Ia tertawa, begitu lepas. Sesekali, masih teringat pada orang tuanya, namun tak lagi memberenggut.
.
Matahari pongah. Panasnya menari di kaki langit. Satu dua bocah itu lelah, lalu jatuh lelap. Ia mengikuti kemauan matanya yang memberat. Sambil duduk memegangi bola plastik berwarna biru, ia menguap. Pengasuhnya cepat tanggap, lantas digendongnya anak itu dan dipindahkan ke kamar tidur. Di tepuk-tepuk sebentar, lalu hilang kesadarannya. Ia tertidur dengan segera. Mimpinya siang itu, ia naik minibus bersama ummi, abi, dan adiknya. Ke suatu tempat, yang oleh orang tuanya dinamai apa, ia lupa.
.
***
Si anak kecil dengan riang gembira sedang bermain di halaman belakang. Sudah lupa pada rindunya.
"Kaka, dijemput Bunda." Kawan sepermainannya melonjak girang. Meninggalkannya tanpa pamit. Terlalu girang ingin segera bergelayut di lengan Bundanya.
.
Lalu anak itu menangis. Satu, karena temannya pulang. Dua, kenapa saya tidak dijemput juga? Itu yang ada dalam kepalanya. Beberapa menit kemudian, satu demi satu kawannya pulang dijemput orang tuanya masing-masing.
.
Ia bergeming. Tas bergambar McQueen dan jaket kepik kuningnya sudah ia pegangi.
.
"Sagara, tuh ummi." Lalu terbitlah senyum tulusnya yang sempat hilang.
"Ummi, ummi, ummi. Asiiik ummiiii." Ia melompat-lompat.
.
Yang dipanggil ummi, segera bertanya satu dua hal tentang anaknya pada pengasuh. Hal-hal sepele untuk orang lain, namun sebetulnya amat penting untuknya.
.
Apakah hari ini bekalnya habis?
Apakah ia tidur siangnya lama?
Apakah ia pipis di celana?
Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya.
.
Lalu si anak dipegangi tangannya, pamit dari rumah bersih bertuliskan "daycare Al-kahfi." Si anak bergelayut di tangannya. Bercerita tentang segala sesuatu yang luput dari penglihatan ibunya. Mulutnya bicara, matanya bicara, setiap inchi tubuhnya bicara. Ibunya mendengarkan seolah hal itu adalah informasi paling penting di dunia.
.
Berdua mereka berpegangan tangan. Menyusuri jalan kecil, melepaskan rindu yang melekat seharian. Ajaib, penat si ibu, seketika hilang.
.
.
.
.
Hal ini, sayang, akan kembali berlanjut, beratus hari kemudian. Sabar dan ikhlas ya sayang. InsyaAllah walaupun ummi harus bekerja, ummi titipkan kamu pada sebaik-baik penjaga. Daycare, hanya tempat singgah dan main setiap hari. Sesungguhnya yang menjagamu adalah Allah. Kamu dalam sebaik-baik penjagaanNya. Di daycare, paling tidak, kamu steril dari gadget yang mulai merongrong :D
.Senja ini, segala wangi rindu kulumat habis. Rindu memang terbunuh, namun ia pasti kembali bertumbuh, esok hari...

Tetaplah seperti ini; berpegangan tangan menyusuri jalan, bertukar cerita, membunuh rindu, mengabsen layang-layang, laba-laba, genangan air, lubang di jalan, dan gemericik air di kolam ikan...
.

READ MORE - Rinduku Padamu Saban Pagi

Read Comments
 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men