Assalamu’alaikum
wr.wb... ^_^
Kapan ya terakhir menulisi blog? Akhir-akhir ini saya masih
sibuk dengan sekolah. Sekolah yang benar-benar fantastis, selalu memaksa saya
berlari... *baca: banyak kerjaan. Hari ini tepat tanggal 24 Februari 2012, hari
pemilihan Gubernur Jawa Barat. Mudah-mudahan pilihan saya bisa maju sebagai
Gubernur lagi untuk periode ke dua, membawa Jawa Barat menjadi provinsi yang
semakin baik, aamiin...
Saya tidak akan bicara politik, karena saya memang tidak
tahu apa-apa. Saya akan membicarakan tentang... eng-ing-eng... pernikahan.
Satu kata yang terasa amat jauh itu mungkin sebentar lagi
kujalani. Countdown menuju hari-H semakin dekat. Tapi saya masih kalem-kalem
aja. Malah keluarga yang lebih heboh. Nelpon ini, nelpon itu. Info sini info
situ, hihi. Lucu rasanya. Ibu saya malah sudah booking rias pengantin segala...
ya mungkin itulah (lagi-lagi) yang dinamakan rasa kasih sayang, dari orang tua
kepada anaknya.
Tapi sebetulnya mempersiapkan pernikahan itu sesuatu yang
sangat menyenangkan. Walaupun saya masih blah-bloh dan nampak tidak tahu
apa-apa, tapi menjadi seseorang yang kerap ditanyai tentang pernikahan, tentang
persiapannya, membuat saya merasa saya benar-benar akan menikah. Hahaha,
rasanya memang aneh. Sampai detik ini, saya masih tidak sadar sepenuhnya saya
sebentar lagi menjadi istri orang.
Keinginan untuk menikah itu memang ada. Terlebih karena
sejak dua-tiga tahun yang lalu saya kerap bergaul dengan akhwat-akhwat yang
sudah menikah. Apalagi motivasi dari orang-orang sekitar, ditambah
fanfage-fanfage facebook yang banyak sekali menggembar-gemborkan pernikahan
dini. (kalau saya menikah, masih disebut pernikahan dini tidak ya?) iya aja
deh, saya kan masih muda ^^.
Mungkin hampir seratus persen perasaan seseorang yang
sebentar lagi menikah, seperti saya. Bingung harus ngapain. Saya rajin browsing
artikel-artikel pernikahan, pahala bagi yang sudah menikah, dan lain
sebagainya. Saya jadi teringat salah satu buku yang bagus sekali, judulnya “nikmatnya
pacaran setelah pernikahan” karya siapa ya, aduh maaf... saya lupa. Kalau tidak
salah Salim. A. Fillah... ya, betul itu dia. Beliau adalah seorang penulis yang
sangat hebat. Buku itu sudah saya baca ketika saya masih SMA. Sampai tiga kali
khatam saya serap nutrisi dari buku
islami itu. Dan memang setelah membaca buku itu, saya jadi bercita-cita ingin
nikah muda, hihi... tapi jujur saja, buku itu sudah saya berikan pada teman,
dan saya mulai lupa pembahasan apa saja yang ada di buku itu. Yang jelas,
isinya bagus. (mungkin saya bisa cari-cari lagi buku itu, untuk kemudian
dihisap lagi gizinya)
Well, apapun itu. Terlepas dari siapa yang lebih sibuk,
siapa yang lebih gugup, saya hanya berdo’a semoga pernikahan itu berjalan
lancar. Semoga Alloh memudahkan segalanya. Semoga ikhwan di ujung sana yang
berniat menjadikan saya istrinya memang orang yang sudah dipilihkan Alloh untuk
saya. Meridhai pernikahan kami, dan menjadikan kami keluarga yang tidak hanya “numpang
hidup” di dunia, tapi menjadi keluarga yang berbuat sesuatu, untuk agama-Nya. Aamiin.
-bersambung,
boleh ya?- hihi
Salam
^^