Semesta menarikan sunyi
Gerakan tiada pasti
Menyimpan misteri
Tangan-tangan besar pengendali
Semesta melarikan puisi
Diam sekaligus berlari
Mengejar entah apa lagi
Menisik lapis demi lapis imaji
Semesta kemudian terpejam
Di tengah malam yang buram
Meninggalkan jejak-jejak kusam
Sampai karam
Sampai padam
Dan aku menjuju; terdiam
Semesta memakan hati
Memperdengarkan cerita nabi
Yang tak habis dibagi-bagi
Menelikung batas-batas sastrawi
Dan semesta masih meminta
Keping-keping gulana
Sampai aku lelah bertanya;
Kenapa harus ada semesta?
Pagi buta,
hari belum bermata,
ruang empat dinding dengan laptop menyala
mata dipaksa terbuka
10-12-2012
0 komentar:
Posting Komentar