Menjamu Senja

Aku tidak pernah suka senja, Sayang
Biru yang kutunggu ditiupnya menjadi jingga
Dengan tangan angkuhnya ia lukisi mega
Senja meraja

Biar aku berkawan malam
Ia anggun, pucat
Bercahaya redup di jalan-jalan
Di tiang-tiang
Di jendela-jendela, bersahutan
Malam menyimpan kelam di kantung-kantung hujan
Dengan wewanginya ia lubangi langit
Hingga menghitam

Biar hina
Biar tak suka
Aku tetap menjamu senja
Kuselipkan rona di pembatas halaman waktu
Biarkan senja tetap bertamu

Meski sudah kujamu
Tahukah kamu
Senja masih menghisap waktu
Karena aku masih menemu ajal
Dicemerlangnya matamu




Bandung. 13 mei 2012

Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men