My Son VS Bilirubin

Bismillah.

Dengan backsound suara Ade yang menangis tersedu-sedu (gogoakan-Sunda), saya tidak bisa apa-apa. Hanya bisa diam. Mengobrol dengan ibu hamil di sebelah, lalu menulis di blog. De Agra dirawat!

Saya kembali bermasalah dengan bilirubin. Si kuning yang mengkhawatirkan kembali mengganggu. Ya, sekarang Ade harus di rawat, phototheraphy di RS. Setelah dulu kakaknya, Sagara, juga mengalami kuning. Bedanya, dulu Sagara tidak sampai harus dirawat karena memang tidak kontrol ke dokter anak.

Semalaman saya meringkuk kedinginan di ranjang rumah sakit. Tanpa bantal, tanpa selimut, sendirian. Agra menangis di ruang phototheraphy tapi saya tidak bisa apa-apa. Jatah menyusui dua jam sekali. Kalau terlalu sering dibuka-buka, phototheraphy tidak akan efektif.

Kemarin pertama kali datang, saya menangis. Tidak tega rasanya melihat bayi berusia tujuh hari itu dirawat. Matanya ditutup kassa. Berbekal selimut tipis dan hanya memakai diapers, ia dimasukkan ke tempat phototheraphy. Belum lagi ingat Kakaknya di rumah. Aah, jadi baper.

Jadi emak emak kudu setrong!
Saya mulai beradaptasi dengan suara tangisan adek, sudah tidak terlalu baper. Insyaallah semuanya akan baik-baik saja.

Mohon do'a dari semuanya.

Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men