Sagara dan Toilet Training

images from Google

Bismillah.
.
Judulnya mirip Yotsuba, ya... Komik favorit saya. Tiap chapter judulnya "Yotsuba dan ..."
Hihi pembukaan yang aneh. Biarlah. Kali ini saya ingin berbagi tentang toilet training yang sudah berhasil dilewati Sagara, yeay!
.
Berdasarkan hasil blogging ke blognya emak-emak, proses toilet training itu tidak pernah mudah. Tuh, catat ya. Tidak mudah.
.
Toilet training bisa dimulai pada usia 18-24 bulan, atau ketika anak sudah mulai bisa berkomunikasi dua arah. Minimal dia bisa berekspresi kalau mau pipis atau pup.
.
Dan saya baru mulai toilet training di saat usia Sagara 25m. Bukan apa-apa, karena setiap hari Sagara dititip daycare sekolah, rasanya gak enak aja kalau menitipkan Sagara TT di sekolah. Dan lagi, katanya, sebagai bentuk pendisiplinan pertama bagi anak, kita musti paham juga kondisi psikisnya. Kalau ia mau punya adik, tunggu dulu sampai adiknya lahir dan bisa berdamai dengan adiknya. Kalau mau ganti pengasuh, tunggu sampai ia nyaman dengan pengasuh barunya.
.
Nah berhubung sedang masa cuti dan tanda sayang Sagara ama adeknya udah muncul, saya merasa ini waktu yang tepat.
.
TT dimulai hari Sabtu minggu lalu. Selama dua hari pertama lumayan repot gantiin celana dan ngepelin lantai rumah. Cuman karena suami ada di rumah, makanya proses ini gak begitu menguras emosi. Setiap sejam sekali kami nanya, "Aa mau pipis?" Dan jawabannya selalu tidak.
.
Katanya, sebagai pembiasaan, bawa anak ke toilet per satu atau dua jam. Pancing untuk pipis. Sayangnya hal itu gak berlaku buat Sagara. Saat dia menunjukkan gelagat ingin pipis, dan saya memaksanya untuk ke kamar mandi, dia malah ngamuk. Tidak mau dipipiskan sama sekali. Malah tampak muncul sedikit trauma, karena mau dimandikan pun jadi tidak mau. "Henteu pipis" begitu teriaknya berulang-ulang saat mau dimandikan.
.
Setiap kali pipis, ia malah berusaha menutup-nutupi dan tidak mau ngaku walaupun celananya basah. Sempat merasa putus asa, akhirnya saya biarkan ia pipis dimana saja sesuka hatinya. Namun ternyata malah cara itu yang berhasil.
.
Hari Selasa saya mulai pura-pura cuek, gak pernah nanya apakah ia mau pipis. Juga pura-pura tidak tahu saat dia pipis. Hal itu berhasil membuatnya "ngaku" setiap kali pipis dan minta ganti celana sendiri. Dan di hari rabu, ia sudah berhasil menjaga celananya tetap kering dari mandi pagi sampai sore, karena selalu lapor mau pipis sebelum celananya basah.
.
Alhamdulillah. So proud of you, son!
Empat hari doang udah langsung lancar. Sekarang siang udah lepas pampers dan malam pakai clodi aja. Itupun kadang pas pagi masih kering clodinya.
.
Masa toilet training ini adalah masa dimana anak rentan mendapat hukuman, baik itu fisik maupun omelan. Tips agar TT bisa sukses, hanya dua, sabar dan telaten. Insha Allah bisa. Katanya proses TT bisa sampai berbulan-bulan. Alhamdulillah Sagara sudah lulus dalam empat hari saja. Ya mungkin karena usia juga, agak telat TT-nya. Lumayan lah ya, budget buat pamper Sagara bisa dialihkan ke pampersna Agra. Tidak ada dobel budget, anak senang emaknya pun riang.
.
Demikian :)
.
#OneDayOnePost

Read Comments

1 komentar:

Nodiwa mengatakan...

Nice post nih :)

Aku dulu butuh waktu agak lama untuk toilet training-nya buat si kecilku. Alhamdulillah udah ndak ada masalah.

Semua memang ada masanya ya :)

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men