Anak, eh, Antologi Pertamaku

Tada... Senangnya bisa punya buku sendiri... Apalagi yang diimpikan seorang penulis selain karyanya bisa dibaca oleh banyak orang? Awalnya dari sebuah lomba yang diadakan Sekolah Menulis Online yang saya ikuti, temanya adalah mengenai kekonyolan diri sendiri. Hmm, saya langsung berpikir. Apakah mungkin orang yang baik hati, dewasa, dan serba tertatur macam saya ini mempunyai kekonyolan dalam hidup? (Langsung digebukin satu kampung). Hehehe... Intinya saya tidak kepikiran untuk menulis apa.
Sampai Dewi Fortuna muncul secara tidak sengaja. Siang itu, di tempat duduk batu tempatku biasa nangkring menunggu jam mengajar—Ceritanya lagi PPL, Gan—Seperti biasa kami berbagi cerita dan tertawa-tawa bersama.
Aku yang pendiam dan pemalu ini mesem-mesem aja dengerin teman-teman, lalu entah apa awalnya, aku teringat sebuah cerita konyol temanku yang berhubugan dengan tilang-menilang. Teman-temanku berhasil tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya. Lalu salah satu teman saya yang juga ikut kelas menulis di Sekolah Cerpen Online tadi, tiba-tiba nyeletuk, “Teh Siti, kenapa itu cerita yang barusan gak diikutkan lomba aja, yang temanya gokil-gokil itu, lho.”
Adakadabra, tiba-tiba aku berteriak semangat. “Yeah! Itu dia!” Hehehe... Sedikit lebay tapi ternyata hasilnya memang memuaskan. Ceritaku itu setelah dilombakan ternyata layak menjadi salah satu kontributor yang dibukukan. Dan ini jadi anotologi pertama saya yang mendarat dengan selamat di tangan. Aih, senangnya...

 

(Kalau ada yang mau order boleh, atau kalau mampir di Gramedia, langsung cabut aja, ya!) 

Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men