Review: A Child Called 'it'

Buku yang paling berkesan?
.
Banyak!
.
Tantangan minggu ini membuat sebuah review tentang buku yang paling berkesan. Saya langsung teringat binder kusam saya. Dulu, saya punya kebiasaan mereview buku. Buku apapun (kecuali komik dan buku kuliah tentunya) selalu saya tulis reviewnya. Tapi setelah ngajar di SD, kebiasaan itu berhenti. Padahal itu hal yang cukup bermanfaat.
.
Awalnya, saya berhenti karena memang tidak ada buku yang harus saya review. Selama hampir dua tahunan saya gak baca buku sama sekali. Lalu, apa yang mau direview? Lalu suami menanyakan apakah ada buku yang tidak terpakai? Lalu si binder itu berpindah tangan. Sudah. Tamat sampai situ usianya.
.
Lalu hari ini tiba-tiba harus membuat review buku. Sebetulnya saya sudah cukup banyak membaca. Dan ada beberapa buku yang cukup berkesan dan saya ingat sampai sekarang. Ada juga buku-buku yang mampir sebentar lalu lupa.
.
Kalau saya review buku-buku best seller tanah air rasanya gak seru. Karena pasti banyak yang sudah baca. Apalagi novelnya Tere Liye, novel sejuta umat itu mah. Gak tau juga ya kalau yang saya review, buku yang agak berat macam karya Ayu Utami. Karena waktu dulu SMA, guru Bahasa Indonesia saya melihat saya membaca Saman karya Ayu Utami lalu berkomentar, "itu mah bacaannya terlalu berat atuh Neng." Dan benar saja, saya memang gak faham. Hahaha. Tapi setelah dibaca yang kedua kali, baru bisa menikmati.
.
Tapi, ya begitulah. Otak saya yang ringan ini, gak bisa review yang berat-berat.
Hmmm, akhirnya saya putuskan untuk membuat review tentang trilogi buku terjemah. Karya Dave Pelzer, seorang pensiunan Angkatan Udara. Buku ini bercerita tentang pengalaman nyata sang penulis, bagaimana ia bertahan hidup ditengah child abuse yang dilakukan ibunya sendiri. Ibu kandung. Dan child abuse yang dialami Dave ini, masuk kategori penyiksaan terparah ketiga di negerinya, California.
.
Apa yang dilakukan Sang Ibu?
Dave dihukum perlahan dari mulai "duduk di pojok", lalu semakin lama, hukuman yang diterimanya semakin tidak masuk akal. Mulai dari tidur di luar rumah. Lalu dipaksa minum cairan kimia macam clorox, cairan pencuci piring, sampai amonia. Bahkan Dave dipaksa makan kotoran adiknya, yang masih bayi.
.
Belum selesai, Dave juga pernah dibakar di atas kompor. Lalu perutnya ditusuk pisau, gara-gara Dave tidak selesai mencuci piring dalam waktu dua puluh menit! Dan luka yang parah itu, tidak diobati, sampai infeksi. Engh!
.
Lalu kemana ayahnya? Ayah dan saudara kandungnya yang lain tidak berbuat apa-apa. Entahlah, ada yang miss dari buku itu. Saya rasa itu nilai minusnya. Tidak diceritakan mengapa ayahya diam saja, atau kenapa perlakuan itu hanya diterima Dave, sedang saudara kandungnya yang lain masih mendapat curahan kasih sayang. Juga tidak diceritakan mengapa ibunya yang berhati malaikat tiba-tiba berubah menjadi sangat kejam.
.
Buku ini dilanjut ke The Lost Boy, dan A Man Named Dave. Tidak perlu saya review ya, karena akan kepanjangan dan saya juga mulai lupa-lupa karena bacanya sudah sangat lama. Tapi over all, its a good book to read, must have!
.
Berikut deskripsi bukunya


Judul: A Child Called 'it'
Penulis : Dave Pelzer
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2003, cetakan kelima
Jumlah halaman:184
Ukuran buku: 21 x 13 cm
.

#OneDayOnePost
#TantanganODOP

Read Comments

2 komentar:

Musabbiha el Abwa mengatakan...

duh bindernya raib kmn mbak? hihihi

recomend buku nih.

Unknown mengatakan...

Diterusin sama suami mbak. Jd note.. Hehehe

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men