Tentang Matamu yang Teduh

“Ummi, mana ODOP teh?”
Ups. Satu kata singkat yang diucapkan suami semalam, menjelang tidur.  Dan saya hanya bisa tertawa. Hahaha, benaaar. Baru dua hari dan saya sudah bolos menulis. Ergh! Menulis itu tidak mudah, Jenderal! Apalagi harus setiap hari.

Lalu, saya kan seorang Ibu yang baru  saja melahirkan. Anak kedua dengan anak pertama yang masih dua tahun (No excuse, please!)

Sepertinya saya harus belajar me-manage waktu lebih baik, kalau ingin lulus di ODOP Batch 3 ini.
Ikut tantangan menulis setiap hari (Senin sampai Jum’at) selama empat bulan.
Dan sampai saat ini, saya juga belum punya ide mau menulis apa.
Saya mulai garuk-garuk kepala, lalu berpikir sesuatu....

Akhirnya puisi jadi pilihan saya.
Hahaha, ahhh maafkan saya yang sedikit aneh ini ^_^
Mohon do’anya teman-teman biar saya tidak dieliminasi

Tentang matamu yang teduh

Bukan hanya hari ini
Aku jatuh hati padamu
Cahaya matamu mengingatkanku pada kasih-Nya
Tentang surga yang tak terjamah
Tentang kasih yang tak pernah memilih
Bukan hanya pada hari ini
Aku masih saja merindumu
Saat denyut nadimu bahkan masih terasa hangat di dekapanku
Pun bukan hanya hari ini
Saat setiap senyumanmu
Meledakkan magma penat dalam dadaku
Tahukah kamu,
 sepertinya hatiku telah terikat terlalu kuat
kisah ini hanya tentang seorang ibu
yang nyaman berteduh di cerlang caya matamu



Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2008 Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez | Blog Templates created by Web Hosting Men